Bagaimana aku menjalani hidup, prinsipku sederhana. amalkan trilogi. cukup. ini yang sering dijelaskan oleh guru agamaku di asrama. trilogi yang sering di gaungkan di telinga kami. lakukan yang wajib, hindari yang haram, berbuat baik pada tuhan dan makhluk. Baik, mari kita bedah.
1. Mengerjakan kewajiban-kewajiban fardhu 'ain.
kami, diwajibkan menjalankan perintah agama. dan semua yang wajib. bukan yang sunnah apalagi yang mubah. jika kita ingin menjalankan yang sunah, boleh-boleh saja. tapi hal tersebut tidak diwajibkan. apalagi nanti, ketika di masyarakat, katanya bila kita sudah sibuk dengan kegiatan masing-masing (seperti bekerja), ya kerjakan yang wajib. yang sunah boleh, apabila hal itu tidak menganggu pekerjaan. pekerjaan ini kan hukumnya wajib, jadi pentingkan bekerja dari pada shalat sunnah, puasa sunah. Kira-kira begitulah.
2. Jauhi Dosa-dosa besar.
disini perlu ditekankan bahwa menjauhi sekaligus dengan jangan mendekatinya. karena apabila hati ini sudah condong untuk hal tersebut, ya kemungkinan akhirnya sudah bisa ditebak. pacaran, berzina, minum miras, pembunuhan, tidak shalat fardhu dan lainnya. sedangkal apapun amalan yang kita punya dan hanya yang wajib yang dikerjakan. jangan sampai melakukan dosa-dosa besar. kalau dosa kecil memangnya siapa yang tak pernah melakukan. siapa yang tak pernah berbohong, yang setiap harinya jujur kesana kemari. jauhi dosa besar dan usahakan untuk tidak melakukan dosa-dosa kecilnya.
3. Berbuat baik pada Allah dan makhluk
maksudnya begini, berbuat baik pada Allah yang tunaikan apa yang Allah perintahkan, ini point nomer 1 dan nomer 2 diatas. kalau misal kamu ditakdirkan menjadi tokoh agama, maka berbuat baik pada Allah bagaimana, sesuai yang ada dalam hadits itu. tegur dengan tangan (kekuasanmu) kalau belum bisa dengan lisan (nasehati, kasih ceramah, teguran). terakhir, kalau kamu bukan siapa siapa dan tidak punya kuasa untuk itu, cukup bi qalbi (dengan hati), do'akan saja. yang penting dalam hatimu tau kalau itu tidak baik.
lalu, berbuat baik pada Makhluk, ya sebisa mungkin tidak menyakiti hati orang lain, berkata yang lemah lembut, tidak ada paksaan, pintar-pintar negoisiasi disini, misal bagaimana lawan bicara kita saat kita tegur tidak sakit hati dan mengerjakan tugasnya dengan baik. harus pintar. begitu pula, harus bisa bersosialisasi, hidup di dunia tidak sendirian, setiap harinya perlu berinteraksi dengan banyak orang. meskipun kamu pintar, amalan banyak, tapi hubungan dengan masyarakatmu jelek ini masih kurang. Ini namanya timpang dan tidak baik. Harus dua-duanya.