8 milyar manusia saat ini hidup di bumi. terpecah dalam beberapa benua, di pecah lagi kedalam sebuah negara. terakhir mereka di kumpulkan di satu rumah bersama orang-orang terdekat mereka. rata-rata dari mereka, pengecualian anak kecil memiliki gadget yang dipakai setiap. dipantau setiap saat. dikunjungi apabila ada notif. dilihat. lalu ditutup lagi kalau sedang sibuk. Namun bila saat senggang, seakan gadget dalam genggaman merupakan suatu bagian dari kehidupan. tidak boleh tidak, harus ada. tidak boleh juga ditinggalkan. nanti dirasa sudah 'mati' oleh masyarakat di dalam gadget.
di dalam gadget pun masyarakat ada beragam, semua tersambung melalu layanan internet. upload sotry, tweet, curhat bahkan berdo'a dan merayakan kemerdekaan dengan mengibarkan bendera saat ini cukup dengan kirim pesan, selesai sudah. kamu akan dianggap pencinta tanah air oleh orang-orang di dalamnya.
ada berapa gadget yang beredar di dunia? bisa kamu kalkulasi dengan adanya berita-berita yang tersebar setiap hari. berapa dari mereka yang bijak menggunakannya. belajar online, kursus online, otodidak, searching informasi terkini atau bahkan hal buruknya, memanfaatkan untuk tidak semestinya. pelecehan seksual, menyebar kabar hoax, bullying, penipuan dan masih banyak lainnya.
bahkan dalam peran orang tua sudah tergantikan oleh adanya youtube, anak menangis bukan ayahnya yang menimang, melainkan lagu baby shark, diputar lagu kotek kotek ayam. diam sudah anak itu. Anteng. anak-anak kecil mulai enggan mengaji, ujung-ujungnya buka tiktok, berfoto ria, masukkan template cap cut, klik klik. selesai sudah. upload instagram story, di komentar. haa,, si remaja senang bukan kepalang bila sleep call dengan pujaan hatinya. lupa kalau waktu isya' sudah lewat. sedang yang dewasa, sosial media dijadikan teman ke tiga, curhat masalah sana-sini. umbar privasi, akhirnya pertengakaran muncul karena itu. yang tua bahkan lebih parah, hartanya habis untuk berjudi. melihat link banyak berkeliaran di gadget. menarik mata. kalah. ekonomi hancur. keluarga retak. dan masih berucap, tunggu 5 putaran lagi. dasar.
berapa orang yang terlibat dalam pelecehan seksual via internet sialan ini. sebagian memancing yang lain lebih banyak terpancing. hasil akhir, rugi besar. nama baik hancur, karier terputus. keluarga malu.
mungkin, saat ini dengan merajalelalnya sosial media, perlu kiranya dalam system sekolah saat ini adanya kurikulum yang menangani itu. sekolah wa bil khusus tanamkan adanya mata pelajaran tenatang bijaknya bersosial media. moral apa saja yang perlu di sampaikan. bukankah zaman sekarang akhlak juga sudah mulai terkikis, ditambah masalah media sosial yang tidak ada penanganan.
bukan hanya untuk sekolah, kalian saat ini, si remaja perlu mempelajari itu meski tanpa guru, baca kejadian di sekitar. bijaklah sejak sekarang. untuk anak-anakmu, keluargamu, setidaknya untuk dirimu sendiri dalam jangka panjang. dan dari kamu, sebarkan untuk lingkunganmu. kalau bukan kamu siapa lagi? kalau bukan sekarang kapan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar