Sebutan santri tak asing lagi di telinga orang Indonesia. Santri adalah sebutan untuk seseorang yang mendalami agama Islam dan mempelajari ilmu-ilmu keagamaan di pesantren atau madrasah. Kata "santri" berasal dari bahasa Arab yang bermakna "pelajar" atau "murid". Santri biasanya tinggal di pesantren atau madrasah selama beberapa tahun untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan keagamaan yang lebih mendalam.
Tugas utama santri adalah untuk mempelajari agama Islam dan ilmu-ilmu keagamaan dengan seksama, serta mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Santri juga diharapkan untuk memperdalam ilmu-ilmu agama melalui berbagai kegiatan seperti mengikuti kelas-kelas keagamaan, membaca kitab-kitab suci, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Selain itu, santri juga biasanya diajarkan tentang ilmu-ilmu umum seperti matematika, bahasa, dan sains, sehingga mereka dapat memahami dan mempraktekkan ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik.
Santri salaf adalah sebutan untuk santri yang mempelajari dan mengamalkan ajaran salaf, yaitu ajaran Islam yang didasarkan pada pemahaman dan praktik para sahabat Nabi Muhammad SAW. Santri salaf menekankan pentingnya kembali kepada sumber-sumber Islam utama, seperti Alquran dan hadits, dalam memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Mereka juga menekankan pentingnya mengikuti contoh para sahabat Nabi sebagai contoh dalam beragama dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Santri salaf biasanya memfokuskan diri pada mempelajari kitab-kitab suci dan sumber-sumber Islam lainnya secara langsung, tanpa campur tangan atau interpretasi dari ulama-ulama modern. Mereka juga sering menekankan pada pentingnya kembali kepada cara berpikir dan ajaran-ajaran Islam yang sesuai dengan salaf-salaf (ulama terdahulu), sebagai upaya untuk menjauhkan diri dari pemahaman-pemahaman yang dianggap tidak beralasan atau tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Oleh: Nuril Lukluwatil Jannah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar