https://santriendo.blogspot.com/2021/01/biografi-kh-fadlurrahman-zaini-ba.html Biografi K.H Fadlurrahman Zaini B.A Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi
Hei, kau yang disana. Mungkin
menjadi jodohku atau hanya sebagai pengalaman rasaku kepada orang-orang.
Rasanya aneh memang. Senang memandangmu dari kejauhan. Pura-pura menudukkan
muka dihadapanmu. Saat punggung yang kokoh itu berbalik, mata ini dengan sekuat
tenaga agar aku tak menatap belakang tubuhmu, akhirnya tak bisa ku tahan juga.
Dengan senyum tipis yang tidak diketahui, bahkan oleh sahabat yang duduk
disampingku sekalipun. Aku tersenyum untukmu.
Beruntung dirimu, yang diam-diam
ku doakan dengan kebaikan. Selamat. Meski aku tak pernah tau, kau kah yang akan
menjadi pendampingku kelak, atau sahabat-sahabatmu. Yang aku lakukan hanyalah
mendoakan jodohku. Berharap jodohku juga mendoakan yang sama. Itukah kamu??
Berharap kita yang bersama-sama
menjalani kehidupan rumit ini. Dengan banyak kekurangan yang aku miliki. Aku
yang berharap akan diperbaiki bersam oleh kita. Berharap kau yang akan mengajariku berbagai macam arti
kehidupan. Semilir angin yang membelai wajahmu. Hingga anak rambut yang ada
pada dahimu bergoyang-goyang. Lalu dengan lucunya, kau angkat rambut itu
kemudian menutupnya dengan peci hitam dihadapanku. Ah, andaikan…
Disini, aku ingin membangun
impian sederhana. Dengan rumah yang sederhana pula. Menetap di desa yang damai.
Tanpa hiruk piruk modernisasi, atau jika tidak kita akan hidup dengan
modernisasi namun tetap meneguhkan niat memperbaiki agama. Aku ingin hidup
denganmu yang terbaik.
Aku suka memandangmu
tanpa berucap. Rasanya memandang jutaan cerita yang pernah dan akan terjadi.
Bersamamu aku siap melewatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar