Minggu, 24 Januari 2021

Kisah Bahrom Al Majusi | Penyembah Api yang diridhoi Allah

Nah, di artikel kali ini kami akan membahas toleransi dan shadaqoh kisah Bahrom Al-Majusi. Namun, siapakah Bahrom Penyembah Api itu, dan bagaimana kisah Bahrom hingga Rasul Menitipkan salam padanya?
simak artikel berikut!  kata-kata motivasi saat kita merasa galau dan pikiran serta hati tidak nyaman disini

    Hkayat-Barhom Al Majusi-

Suatu ketika Abdullah bin Mubarak mempunyai suatu hajat hingga bermalam di rumah Ismail, yang kebetulan rumahnya dekat dengan ka’bah. Saat Abdullah tidur, dia bermimpi bertemu Rasulullah S.A.W dan Rasul bersabda:

“ketika kamu pulang ke Bagdad, maka datangilah desa ini, kemudian carilah seseorang yang bernama Bahrom al Majusi dan katakanan padanya dariku bahwa Bahrom Ridho atas dirinya”

Melihat Hadis
Hadis Keutamaan Bershadaqah


Maka, dengan segala kegemetarannya, Abdullah bangun dari tidurnya. Dia berprasangka mungkin mimpi itu datang dari syetan.

Lahaulawalquwwataillabillah. Maka bergegaslah Abdullah untuk berwudlu, shalat lalu kemudian Thawaf di Ka’bah. Lalu, si Abdullah melanjutkan tidurnya dan bermimpi seperti ini lagi sampai 3 kali. Dengan itu, maka yakinlah Abdullah bahwa ynag dimimpinya benar-benar Rasulullah. Sang pembawa kebenaran.

Maka, setelah selesai keperluan Abdullah di sana. Pulanglah dia ke Baghdad untuk mencari rumah Bahrom Al Majusi. Dann taraaa, akhirnya Abdullah bertemu dengan seorang kakek tua,yang tak lain dia adalah Bahrom si penyembah api, dan dimulailah percakapan keduanya dengan sebuah pertanyaan agar Abdullah mengetahui amal apa yang membuat Rasul menitipkan salam kepadannya.

“Apakah engkau Bahrom si penyembah Api?”

“Oh, benar”

“Apkah kamu memiliki perbuatan baik?”

“saya meminjamkan hutang kepada orang, tapi saya memintanya lebih” renternir” :) inilah amal baik saya.

“Ini Haram” dalam agamaku. Ko bisa Rasul menitipkan salam padamu? “Apakah ada yang lain Bahrom?”

“Oh, iya ada. Aku mempinyai 4 puteri dan 4 putera. Maka aku kawinkan 4 puteriku dengan 4 puteraku dengan pesta yang besar”

“Wah, ini Haram Pak Bahrom”

“Apakah ada lagi?”

“MM, begini, saya mempunyai seorang puteri yang sangat cantik dan aku tidak menemukan laki-laki yang cocok baginya untuk dijadikan suami, maka saya nikahi anak perempuanku sendiri. Dan saya membuat peseta yang sangat besar dan aku mengundang lebih dari 1000 orang majusi untuk menghadiri pernikahan kami”

“Lha, ini haram Pak Bahrom. Apakah ada perbuatan lain?”

“Iya, ada. Suatu malam, ketika aku akan mengumpuli anakku. Datanglah seorang wanita muslimah, dia pemeluk agamamu. Si wanita tersebut menyalakan obor kemudian memadamkannya lagi. Maka perempuan masuk untuk kedua kali melakukan hal yang sama sampai ke3 kali, dan aku berprasangka bahwa wanita tadi adalah mata-mata yang sengaja dikirim untukku, karena penasaran saya ikuti wanita tadi kemanapun dia pergi. Dan wanita tersebut masuk ke dalam rumahnya mendatangi puteri-puterinya.

            “Ibu,,apakah kamu datang membawa Sesuatu yang bisa kami makan. Kami sudah tidak punya tenaga dan kekuatan untuk bersabar dengan rasa lapar ini?”

Menangislah aku (Bahrom) kala mendengar tutur kata puteri wanita tersebut.

            “Nak, Ibu malu kepada tuhanku karena bakal meminta sesuatu dari selain dirinya, lebih-lebih dari musuh Allah. Dia adalah seorang yang beragama majusi.”

“Tatkala mendengar semua percakapan Ibu dan anaknya. Maka saya pulang ke rumah kemudian mengambil talam dan aku isi dengan makanan. Lantas aku pergi seorang diri ke rumah wanita tadi”

Profile Kyai Muh Romzi, menantu Kyai hasan Abdul wafi mengarang shalawat Nahdiyah

“Nah, ini baru perbuatan baik. Dengarkanlah Bahrom, sesungguhnya kamu memperoleh kabar gembira.”

Kemudian, diceritakanlah mimpi Abdullah kepada Bahrom.

Asyhaduallailahaillah wa asyhaduannamuhammadarrasulullha” selesai mengucapkan itu, t er sungkurlah Bahrom kemudian meniggal seketika itu juga. Maka tidak aku tinggalkan dia Bahrom sampai benar-benar telah dikuburkan.

Subhanallah, cerita yang benar-benar Luar biasa? Bisakah kita meniru perilaku baik dari Kisah Bahrom, kawan?

(الحديث السادس والعشرون) عن عاءشة رضى الله عنه تعالى عنها قال رسول الله

السخى قريب من الله. قريب من الناس, قريب من الجنة, بعيد من النار. و البخيل بعيد من الله, بعيد من الخلق, بعيد من الجنة, قريب من النار. و الجاخل السخى أحب اى الله تعالى من عالم بخيل قال النبي

السخأ شجرة في الجنة أغصانها متدليات في الدنيا من أخد بغصن منها قا الى الجنة. و البخل  السخأ شجرة في النار أغصانها متدليات في الدنيا من أخد بغصن منها قاده الى الجنة

Artinya:

Hadis ini diriwayatkan oleh sayyidah Aisyah r.a bahwasanya Rasulullah Bersabda:

 “Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah S.W.T, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil (pelit) itu jauh dari Allah S.W.T, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dari neraka. Dan adapun sifat dermawan itu pohonnya di surga, maka barangsiapa yang mengambil 1  ranting dari sifat dermawan itu, maka ranting tersebut akan menuntun orang yang mengambilnya ke surga. Sebaliknya, sifat pelit itu pohonnya di neraka, sedangkan rantingnya banyak bergelantung didunia. Maka barangsiapa yang mengambil 1 ranting darinya maka ranting tersebut akan membimbing kita ke neraka.

Subhanallah-.-

 Terakhir, tidak ada salah apa bila kita terus beramal baik, didunia. untuk siapapun itu, dalam bentuk apapun dan dengan sikap baik yang sudah Allah dan Rasulnya  tulis dalam kitab suci kita..

Baca Juga:

Beberapa Alasan Wanita Menolak Pria

Menyikapi Perasaan Santriwati kepada Laki-Laki



 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengamalan Trilogi Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid

Bagaimana aku menjalani hidup, prinsipku sederhana. amalkan trilogi. cukup. ini yang sering dijelaskan oleh guru agamaku di asrama. trilogi ...