Rabu, 27 Januari 2021

kunjungi santriendo.blogspot.com



Kata yang pantas bagi jiwa yang rapuh untuk memotivasi Diri

Bagaimana hakikat dosa manusia, akankah dapat diserasikan dengan sifat alaminya yang tak bisa luput dari salah

Pada artikel ini, kita akan membahas sedikit tentang bagaimana menggapai mimpi. Bukan mimpi dalam artian bunga tidur, melainkan mimpi bagaimana kita mempresentasikan semua yang telah dibangun kemudian hari.

kisah shadaqah mendatangkan ridha Allah

Bismillah,,

Mimpi berbeda jauh dengan angan-angan. Jangan sampai di salah artikan. Mimpi atau harapan merupakan subuah keinginan, cita-cita yang di akselerasikan bagaimana terjadinya. Kita berusaha dari sekarang, mulai dari prosesnya sampai nanti ketika sampai titik puncak akan menggapainya. Semuanya tidak ada yang disepelekan. Tidak ada peristiwa yang dianggap cuma-Cuma. Segnap pikiran dan usaha dimaksimalkan untuk itu.

Sedang Angan-angan adalah sebuah khayalan yang tak diniatkan bagaimana terjadinya. Kita sering nih, menghayal pengin jadi raja bisnis dengan beli saham di perusahaan A terus lanjut ke perusahaan lain, kuliah di Universitas favorit dalam atau luar negeri, atau bisa juga pengin naik haji plus bareng keluarga, atau ada diantara kita yang pengen jadi kayawan di sebuah perusahaan lebih-lebih jadi bosnya.



Rumusnya:

Kalau kita anggep semua itu Cuma angan-angan yang ga bakal di bisa di capai.

Kita akan stag disitu-situ aja. Tidak ada pergerakan dalam hidup. Berjalan ditempat yang sama.

Semua tergantung sikap dan mindset kita. Saat pikiran berkata kepada otak bahwa mimpi tersebut  merupakan hal yang sulit dan sukar terjadi, semua akan membeku dalam otak. Tidak akan keluar melalui ucapan apalagi tingkah dan action kita. Kita akan sibuk dengan segala pikiran yang kemungkinan terjadi. Hingga dibuatnya pusing.

Belum masuk pada tahap proses sudah merasakan kegalauan yang luar biasa. Takut untuk melangkah. Ragu akan semua konsekuensinya hingga kita stag pada fase tersebut.

Lalu bagaimana? Semuanya akan berakhir semu dititik ini. Terbuang semua dengan segala kekhawatiran. Stop di kehidupan yang itu-itu aja. Tidak perlu jadi pemimpi besar kalau kita anggep itu ketinggian.

Lalu bagaimana menyikapi mimpi tersebut?

Semua berawal dari dalam diri. Bagaimana menyikapi semua mimpi-mimpi itu?. Kalau dari bagian dalam saja sudah ragu, bagaimana untuk menggerakkan bagian luar?? Bagimana kita akan meyakinkan tangan, kaki dan pikiran kita untuk bekerja sama. Padahal kalau dilihat, kita adalah makhluk sempurna yang sudah sengaja diciptakan dan untuk menjadi khalifah di bumi Allah ini. kisah shadaqah yang mendatangkan barakah. investasi dunia tunai di akhirat

Pertama. Ucapkan mimpi itu dari dalam hati, tanamkan dengan penuh keyakinan, jangan sampai ada satu katapun melesat dari saraf meragukan apa yang diucap pikiran. Lanjut, kita berdoa kepada Allah seyakin yakinnya dan yang terpenting tidak usah ragu. Because. Allah bakal memberi apa yang kita Pinta. Perjaya Aja.

Yang kedua, mari lontarkan impian kita pada makhluk. Ucapkan pada semua kawan kita. Yakinkan mereka akan semua impiam kita. Tidak hanya manusia. Tanamkan pada diri, hati dan pikiran untuk terus menyebut mimpi tersebut berulang-ulang. Karena apa? Alam yang mendengar itu akan merespon, bumi yang mendengar akan turut menyumbangkan energinya. Tumbuhan akan senantiasa mendoakan kita. Malaikatpun yan mendengar tidak akan luput mengamini ucapan kita.

Ada sebuah cerita,

seorang pemuda desa miskin yang semasa hidupnya tidak pernah keluar dari sebuah desa, tidak tahu bagaimana kehidupan di kota yang super sibuk dan yang pasti si pemuda tersebut sangatlah tertinggal informasi. Disebutkan pula, si pemuda tadi tidak memiliki pekerjaan yang tepat, peternakan, sawah atau hal lain yang bisa dijadikan sumber penghasilan. Semuanya sangat minim. Kalau semisal, di kecamata Paiton, Probolinggo sumber penghasilan utama para petani dari tumbuhan tembakau. Pemuda tadi tidak punya sepetak tanahpun, semisal juga kalau di Bandung rata-rata penduduknya memerah susu sapi, maka dia tidak punya satupun sapi untu diperah. Atay jika di Jakarta yang rata-rata disana adalah para pembisnis, pemuda tadi tdak ada satupun usaa yang dijalankan.

Suatu ketika, dia berkeinginan untuk naik haji bersama dengan seluruh keluarganya. Tidak dengan pinjaman ataupun mendapatkan dari hal-hal yang tidak diridhoi Tuhan.

Pertanyaannya?

Kira-kira keinginan si pemuda tadi harapan atau bukan, mimpin atau bukan, harapan atau bukan?

Juga saat dilihat dari data fakta, dan logika pemuda tersebut ga bakal bisa naik Haji.

Iya. Namun, keinginan yang bukan mimpi itu seperti apa?

Contoh nih, kita yang sudah diberi kesehatan oleh Allah, sudah jarang sakit dan alhamdlillah kita selalu diberi kecukupan oleh Allah. bukan kelebihan. Terus pengen makan-makan enak dan jalan-jalan disekitar gang.

Tentu saja hal ini bukan mimpi, ga usah menyebut dan berdoa kalau akan terjadi setelahnya. Dengan hitungan detikpun kita akan sampai pada tempat yang dituju.

Jadi intinya, apapun yang kita impikan, harapkan, sangat dinanti terjadinya tidak perlu ada pertanyaan siapa yang akan mengabulkan, dengan apa, bagaimana caranya, dan kapan?

so, serahkan semuanya pada Allah, tidak pelu lagi ada pertanyaan.

“Ya Allah, tunjukkan kami kepada jalan yang lurus”

 Baca Juga:

  • kata Motivasi Untuk Kehidupan yang terasa ambyar
  • Dosa, Ujian dan Teguran, Bagaimana Menanggapinya?
  • Minggu, 24 Januari 2021

    Kisah Bahrom Al Majusi | Penyembah Api yang diridhoi Allah

    Nah, di artikel kali ini kami akan membahas toleransi dan shadaqoh kisah Bahrom Al-Majusi. Namun, siapakah Bahrom Penyembah Api itu, dan bagaimana kisah Bahrom hingga Rasul Menitipkan salam padanya?
    simak artikel berikut!  kata-kata motivasi saat kita merasa galau dan pikiran serta hati tidak nyaman disini

        Hkayat-Barhom Al Majusi-

    Suatu ketika Abdullah bin Mubarak mempunyai suatu hajat hingga bermalam di rumah Ismail, yang kebetulan rumahnya dekat dengan ka’bah. Saat Abdullah tidur, dia bermimpi bertemu Rasulullah S.A.W dan Rasul bersabda:

    “ketika kamu pulang ke Bagdad, maka datangilah desa ini, kemudian carilah seseorang yang bernama Bahrom al Majusi dan katakanan padanya dariku bahwa Bahrom Ridho atas dirinya”

    Melihat Hadis
    Hadis Keutamaan Bershadaqah


    Maka, dengan segala kegemetarannya, Abdullah bangun dari tidurnya. Dia berprasangka mungkin mimpi itu datang dari syetan.

    Lahaulawalquwwataillabillah. Maka bergegaslah Abdullah untuk berwudlu, shalat lalu kemudian Thawaf di Ka’bah. Lalu, si Abdullah melanjutkan tidurnya dan bermimpi seperti ini lagi sampai 3 kali. Dengan itu, maka yakinlah Abdullah bahwa ynag dimimpinya benar-benar Rasulullah. Sang pembawa kebenaran.

    Maka, setelah selesai keperluan Abdullah di sana. Pulanglah dia ke Baghdad untuk mencari rumah Bahrom Al Majusi. Dann taraaa, akhirnya Abdullah bertemu dengan seorang kakek tua,yang tak lain dia adalah Bahrom si penyembah api, dan dimulailah percakapan keduanya dengan sebuah pertanyaan agar Abdullah mengetahui amal apa yang membuat Rasul menitipkan salam kepadannya.

    “Apakah engkau Bahrom si penyembah Api?”

    “Oh, benar”

    “Apkah kamu memiliki perbuatan baik?”

    “saya meminjamkan hutang kepada orang, tapi saya memintanya lebih” renternir” :) inilah amal baik saya.

    “Ini Haram” dalam agamaku. Ko bisa Rasul menitipkan salam padamu? “Apakah ada yang lain Bahrom?”

    “Oh, iya ada. Aku mempinyai 4 puteri dan 4 putera. Maka aku kawinkan 4 puteriku dengan 4 puteraku dengan pesta yang besar”

    “Wah, ini Haram Pak Bahrom”

    “Apakah ada lagi?”

    “MM, begini, saya mempunyai seorang puteri yang sangat cantik dan aku tidak menemukan laki-laki yang cocok baginya untuk dijadikan suami, maka saya nikahi anak perempuanku sendiri. Dan saya membuat peseta yang sangat besar dan aku mengundang lebih dari 1000 orang majusi untuk menghadiri pernikahan kami”

    “Lha, ini haram Pak Bahrom. Apakah ada perbuatan lain?”

    “Iya, ada. Suatu malam, ketika aku akan mengumpuli anakku. Datanglah seorang wanita muslimah, dia pemeluk agamamu. Si wanita tersebut menyalakan obor kemudian memadamkannya lagi. Maka perempuan masuk untuk kedua kali melakukan hal yang sama sampai ke3 kali, dan aku berprasangka bahwa wanita tadi adalah mata-mata yang sengaja dikirim untukku, karena penasaran saya ikuti wanita tadi kemanapun dia pergi. Dan wanita tersebut masuk ke dalam rumahnya mendatangi puteri-puterinya.

                “Ibu,,apakah kamu datang membawa Sesuatu yang bisa kami makan. Kami sudah tidak punya tenaga dan kekuatan untuk bersabar dengan rasa lapar ini?”

    Menangislah aku (Bahrom) kala mendengar tutur kata puteri wanita tersebut.

                “Nak, Ibu malu kepada tuhanku karena bakal meminta sesuatu dari selain dirinya, lebih-lebih dari musuh Allah. Dia adalah seorang yang beragama majusi.”

    “Tatkala mendengar semua percakapan Ibu dan anaknya. Maka saya pulang ke rumah kemudian mengambil talam dan aku isi dengan makanan. Lantas aku pergi seorang diri ke rumah wanita tadi”

    Profile Kyai Muh Romzi, menantu Kyai hasan Abdul wafi mengarang shalawat Nahdiyah

    “Nah, ini baru perbuatan baik. Dengarkanlah Bahrom, sesungguhnya kamu memperoleh kabar gembira.”

    Kemudian, diceritakanlah mimpi Abdullah kepada Bahrom.

    Asyhaduallailahaillah wa asyhaduannamuhammadarrasulullha” selesai mengucapkan itu, t er sungkurlah Bahrom kemudian meniggal seketika itu juga. Maka tidak aku tinggalkan dia Bahrom sampai benar-benar telah dikuburkan.

    Subhanallah, cerita yang benar-benar Luar biasa? Bisakah kita meniru perilaku baik dari Kisah Bahrom, kawan?

    (الحديث السادس والعشرون) عن عاءشة رضى الله عنه تعالى عنها قال رسول الله

    السخى قريب من الله. قريب من الناس, قريب من الجنة, بعيد من النار. و البخيل بعيد من الله, بعيد من الخلق, بعيد من الجنة, قريب من النار. و الجاخل السخى أحب اى الله تعالى من عالم بخيل قال النبي

    السخأ شجرة في الجنة أغصانها متدليات في الدنيا من أخد بغصن منها قا الى الجنة. و البخل  السخأ شجرة في النار أغصانها متدليات في الدنيا من أخد بغصن منها قاده الى الجنة

    Artinya:

    Hadis ini diriwayatkan oleh sayyidah Aisyah r.a bahwasanya Rasulullah Bersabda:

     “Orang yang dermawan itu dekat kepada Allah S.W.T, dekat dengan manusia, dekat dengan surga dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil (pelit) itu jauh dari Allah S.W.T, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dari neraka. Dan adapun sifat dermawan itu pohonnya di surga, maka barangsiapa yang mengambil 1  ranting dari sifat dermawan itu, maka ranting tersebut akan menuntun orang yang mengambilnya ke surga. Sebaliknya, sifat pelit itu pohonnya di neraka, sedangkan rantingnya banyak bergelantung didunia. Maka barangsiapa yang mengambil 1 ranting darinya maka ranting tersebut akan membimbing kita ke neraka.

    Subhanallah-.-

     Terakhir, tidak ada salah apa bila kita terus beramal baik, didunia. untuk siapapun itu, dalam bentuk apapun dan dengan sikap baik yang sudah Allah dan Rasulnya  tulis dalam kitab suci kita..

    Baca Juga:

    Beberapa Alasan Wanita Menolak Pria

    Menyikapi Perasaan Santriwati kepada Laki-Laki



     

     

     

     

    Minggu, 17 Januari 2021

    PERASAAN SANTRIWATI KEPADA KANG SANTRI

    https://santriendo.blogspot.com/2021/01/biografi-kh-fadlurrahman-zaini-ba.html Biografi K.H Fadlurrahman Zaini B.A Alasbuluh, Wongsorejo, Banyuwangi 

        Hei, kau yang disana. Mungkin menjadi jodohku atau hanya sebagai pengalaman rasaku kepada orang-orang. Rasanya aneh memang. Senang memandangmu dari kejauhan. Pura-pura menudukkan muka dihadapanmu. Saat punggung yang kokoh itu berbalik, mata ini dengan sekuat tenaga agar aku tak menatap belakang tubuhmu, akhirnya tak bisa ku tahan juga. Dengan senyum tipis yang tidak diketahui, bahkan oleh sahabat yang duduk disampingku sekalipun. Aku tersenyum untukmu.

        Beruntung dirimu, yang diam-diam ku doakan dengan kebaikan. Selamat. Meski aku tak pernah tau, kau kah yang akan menjadi pendampingku kelak, atau sahabat-sahabatmu. Yang aku lakukan hanyalah mendoakan jodohku. Berharap jodohku juga mendoakan yang sama. Itukah kamu??

        Berharap kita yang bersama-sama menjalani kehidupan rumit ini. Dengan banyak kekurangan yang aku miliki. Aku yang berharap akan diperbaiki bersam oleh kita. Berharap  kau yang akan mengajariku berbagai macam arti kehidupan. Semilir angin yang membelai wajahmu. Hingga anak rambut yang ada pada dahimu bergoyang-goyang. Lalu dengan lucunya, kau angkat rambut itu kemudian menutupnya dengan peci hitam dihadapanku. Ah, andaikan…

        Disini, aku ingin membangun impian sederhana. Dengan rumah yang sederhana pula. Menetap di desa yang damai. Tanpa hiruk piruk modernisasi, atau jika tidak kita akan hidup dengan modernisasi namun tetap meneguhkan niat memperbaiki agama. Aku ingin hidup denganmu yang terbaik.

    Aku suka memandangmu tanpa berucap. Rasanya memandang jutaan cerita yang pernah dan akan terjadi. Bersamamu aku siap melewatinya.


    Sabtu, 16 Januari 2021

    BAGAIMANA MENANGGAPI DOSA, UJIAN, DAN TEGURAN DALAM KEHIDUPAN

     

    Pikiran Santri ^_^

    Tugas 1-<Nuril Lukluwatil Jannah>

    Hakikat Dosa dan Ujian Dalam


    Kehidupan


    Kita semua pasti mempunyai dosa, iya lah, ngaku aja. Baik itu jika dihitumg dengan matematika, besar dan kecil, banyak dan sedikit ataupun sengaja tidaknya. Dosa adalah perbuatan yangg melanggar hukum Tuhan atau agama. Nah, masing-masing individu tentunya tidak asing dengan berbagai dan bagian dari dosa mikro maupun yang makro. Dapat dipastikan pula, terkadang dengan entengnya kita mengandalkan hadis berikut:

    “Manusia tempatnya salah dan lupa” atau “Manusia tidak ada yang sempura”

    Its, okay pintar sekali kita meminjam argumen itu. Memang benar adanya hadis atau ungkapan tersebut. Namun, ada suatu hal harus kita bahas di artkel kali ini. Bagaimana kita menyikapi sikap kehinaan manusia dihadapan ilahi?.

    Masalah ini perlu diperjelas agar tidak ada kontradiksi Antara kewajiban patuh kepadaNya dan tabiat dasa manusia yang tidak bias lepas dari salah dan dosa. Agar tidak terjadi benturan Antara kenyataan bahwa manusia sering melakukan kekelirua n yang disengaja maupun tidak dengan tuntutan untuk taat kepada-Nya.

    Kita ambil semisal pekerjaan yang dikerjakan leh penerbit ketika meneliti huruf perhuruf, kata perkata, sebelum menjadikan sebuah buku terbitan. Dalam penelitian perdana mungkin banyak sekali kekeliruan dan kesalahan. Hari berlanjut, kemudian kesalahan itu semakin berkurang, atau bahkan tidak ada lagi dalam terbitan-terbitan berikutnya. Tentu, para pekerja pada penerbitan itu tidak menginginkan banyaknya kecacatan dalam produksinya. Untuk itu, mereka dengan gigih meneliti dan mengedit huruf demi huruf untuk menghasilkan yang terbaik. Kendati demikian, manusia yag memiliki kemampuan terbatas, kesalahan tetap saja tak terhindarkan.

    Contoh lagi, seorang tukang jahit.

    Seorang pelanggan datang kepadanya di sebuah kompleks. Meminntanya menjahitkan kain yang kita bawa sesuai kriteria yang diinginkan. Mulailah, si penjahit tersebut mengukur tubuh si pelanggan tadi. Diawali dari tangannya sampai ke bagian tubuh yang lain. Tak pelak, sang penjahit perlu mengukur ke 2 kali agar bisa menciptakan hasil yang cocok dan sang penjahit bersungguh sungguh menjahitkan baju bagi si pelanggan. Dengan ketelatenan dan ketelitian di mulai mengukur, memotong, dan melakukan penyambungan kain agar diperoleh pakaian yang sesuai. Namun, demikian dalam ukuran tinggi rendahnya atau luas sempinya pakaian yang dibuat, tetap saja ada beberapa kesalahan kecil, yang memaksa si tukang jahit mengulangi pengukuran sehingga menghasilkan pakaian yang sesuai dengan harapan si pelanggan tadi.

    Kesalahan-kesalahan tadi terjadi karena keteledoran manusia. Kesalahan tadi, sering terjadi karena tidak sengaja dan sama sekali tidak diharapkan.

    Gimana, kalau semisal kita jahit pakaiannya sesuai kehendak kita. Asal saja mengukur dan menjahit. Ga kebayang bagaimana kekecewaan customer nantinya. Kepercayaan yang sudah diberikan dirusak dengan sekenanya. Tidak lagi ada etika didalamnya.

    Oke, lanjut,,

    Pada dasarnya, perlu ditekankan pada dasarnya seorang muslim sejati tidak ingin bermaksiat kepada Allah, tidak rela melakukannya. Kalaulah sesekalu terjerumus, ia takkan berlama-lama didalamnya. Bahkan saking kesalnya ia berbuat kesalahan, ia akan menganggapnya sebagai musibah yang harus dihindari. Bolehlah, kita melakukan kesalahan yang tidak disengaja, namun bagaimana kalau sampai berkali kali dan terus menerus?

    Bukan kasih sayang Allah yang datang, melainkan murkaNya yang malah kita dapat sebagai bentuk teguran:

    Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan “Kami beriman”, dan mereka tidak diuji?” Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti akan mengetahui orang-orang yang benar (dengan keimanannya) dan orang-orang yang berdusta. (QS. Al-Ankabut 1-3)

    Setiap orang telah Allah siapkan ujian baginya, ujian itu berbeda-beda, bisa melalui bencana alam, kecelakaan, kehilangan orang yang disayang, kehilangan harta benda dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sudah depatutnya kita untuk senantiasa berzikir kepaada Allah dan momohon ampun atas segala kekeliruan yang sudah diperbuat.

    Wallahu a’lam bisshowab

    Tulisan ini dibuat untuk merefleksi kadar rohani teman-teman sekalian.

    Not Found Not Found


    Santri Patriot Panji Pelopor

    Santri Patriot Panji Pelopor adalah asrama tempat penulis menjelajahi dunia dari pikirannya. terletak di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang merupakan asrama khusus penerima beasiswa Universitas Nurul Jadid

    Pantun

    pergi ke kebun memetik sukun
    Semua sukun ada delapan 
    Jadilah anak yang tekun
    Itulah jalan menuju masa depan
    

    THANK YOU ^_^

    Jumat, 15 Januari 2021

    Biografi K.H Fadlurrahman Zaini B.A |Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin

    Hangatnya daerah subur dekat dengan pantai membuat suasana tampak asri. Bunyi-bunyian nadzom Andzimatul Bayan dan Amtsilatut Tashrifiyyah yang diuntai para santri membuat siapa yang mendengar akan tenggelam oleh semangat khas santri. Beginilah, suasana setiap pagi di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin. Hembusan angin yang sangat kuat menerjang pohon-pohon nyiur dan menguatkan hati santri yang masih dilanda gundah gulana tentang kehidupan.Namun, tenang saja, disana santri sudah di gembleng dengan sang maha guru mengenai tatacara menuntut ilmu itu. Murid yang kenyang oleh kesederhanaan yang diajar oleh sang Kyai. 

    Kyai tersebut adalah Kyai Fadlurrahman Zaini atau yang lebih dikenal Kyai Fadhol, nama itu merupakan sapaan akrab masyarakat kepada K.H Fadllurrahman Zaini. Beliau dikenal sebagai mursyid tarekat Naqsyabandiyah. Sekarang beliau tinggal di jl. Kyai Hj Agus Salim. Tepatnya di Pondok Pesantren Nurul Abror Al Robbaniyyin atau yang lebih di kenal dengan ombol oleh penduduk sekitar. Karena terletak didusun ombol desa Alasbuluh Wongsorejo Banyuwangi. Didusun ini pula terdapat Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan nama C.V Almubarakah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin.

                Beliau juga terkenal wara’, sangat berhati-hati dalam suatu urusan, termasuk pribadi yang ceria. Tak dapat di pungkiri, bahwa setiap harinya banyak tamu yang mengunjungi dhalem(1) beliau.  Entah itu ingin menanyakan suatu masalah hingga masyarakat atau hanya sekedar ingin sowan mengharap barakah dari Ulama’ ujung pulau jawa itu. Dari kesederhanaannya, bias dilihat bahwa be.iau termasuk Kyai karismatik yang bersahaja.

    K.H Fadlurrahman Zaini B.A


                Jika dilihat dari nasab, beliau merupakan putera ke-4 dari pasangan K.H Zaini Mun’im bersama Nyai Nafi’ah, yang mana Kyai Zaini adalah pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, beliau (Kyai ZAini-red) lahir di Madura tepatnya di desa Galis Pamekasan Madura. Nama kecil Kyai Zaini adalah Abdul Mughni. Sejak kelahirannya masyarakat Galis berharap banyak pada dirinya. Sebab dalam tubuhnya telah tergabung Antara darah bansawan dan darah Ulama yang mempunyai komitmen pada ajaran agama islam, baik dari Ayahanda maupun Ibundanya. Lebih-lebih jika diruntut, silsilahnya sampai kepada rasulullah SAW melalui bindere saud (Bendoro Saud).

    Berikut nama-nama putera Alm.Kyai Zaini Mun’im diurut mulai dari yang paling sepuh, sengaja tidak saya sebutkan gelar dibelakang namanya. Memang buat apa gelar?

    1.   Alm. K.H Moh Hasyim Zaini
    2. Alm. K.H Abdul Wahid Zaini.
    3.  Ny Hj Aisyah Zaini
    4.  K.H Fadlurrahman Zaini
    5.   K.H Zuhri Zaini
    6.  Alm. K.H Abdul Haq Zaini
    7.   Alm. K.H Nur Chotim Zaini.

    Dari sini nampaklah bahwa dari ketujuh putera-puteri Kyai Zaini yang masih meneruskan perjuangan agama islam adalah Kyai Fadhol (pengasuh Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyyin, Banyuwangi), Kyai Zuhri (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo), dan Ny Isa. sapaan akrab Ny Aisyah-red. (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid wilayah fatimatuz Az-Zahra) atau yang biasa disebut dhalem selatan.

    Beliau, Kyai Fadhol menikah dengan Ny Hasibiyah dan sampai sekarang tinggal bersama di kediamannya di Banyuwangi. Beliau di karuniai 3 orang putera dan 1 puteri. Mereka adalah:

    1.    Kyai Abdul Majid.
    2.    Kyai Indi Ainullah.
    3.   Kyai Abdul Lathuf.
    4.    Ny. Sholehah Mahdiyah.

    Beliau juga memiliki keperibadian yang super sabar dan sangat murah senyum, namun meski begitu Kyai fadhol merupak sosok yang sangat tegas dalam memegang prinsip juga dalam hal mengajar. Berbicara hal ajar mengajar. Kebiasaan beliau adalah mementingkan mengajar tauhid ketimbang mengutamakan ilmu dunia. Setiap kali mengajar, selalu saja, pengenalan kepada sang Kholiq yang beliau tanamkan dihati para santrinya. Tidak muluk ilmu dunia yang terus menerus diajarkan, melainkan pembentukan akhlaq yang baik. Baik itudari segi vertikal, dari makhluk kepada Tuhannya (hablumminallah) maupun horizontal, hubungan manusia kepada sesama (hablumminannas).

    Sekarang, beliau tetap menjalani kegiatan rutinnya setiap sore mengajar santri-santrinya kitab kuning di Mushalla putera. Nah, disinilah ilmu beliau dituangkan kedalam hati santri-santrinya.

    Semoga kita mendapatkan barakah dari beliau. Aamiin,,


    #sebagian isi disadur dari buku Selayang Pandang Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid


     

      

    Jumat, 08 Januari 2021

    1 KATA MOTIVASI DIRI DALAM KEHIDUPAN

    Do'a apa yang kita pinta untuk menguatkan hati?


        20 tahun silam, saat dirimu hanyalah seukuran bayi, anak kecil atau bahkan masih berupa mani sekalipun. Tadir sang maha kuasa sudah di tuliskan di pundak kita. Percayalah, Allah pasti punya jalan kehidupan yang super baik. Mungkin saat ini, buat yang masih
    ngrasin kalo’

    “Hidup ko di beri ujian terus terusan ni ya… kayak banjir bandang ga ada brenti-brentinya?”

    di detik ini saat benar-benar merasa terpuruk. Mungkin pernah berfikir seperti itu. Sering mengeluh-eluh tak karuan. Menyalahkan diri sendiri. Merasa gagal. Tenggelam dan segala macam kekecewaan tumbuh dari pikiran. Kita yang merasa gagal meraih kesenangan. Gagal meraih apa yang dia impiin mulai dulu.

    Semisal nih, Pengen  keterima di sebuah Universitas favorit.

    Ups, kesenangan?

    Berbicara kesenangan dalam arti tidak suka pada keterpurukan. Rasa yang diidamkan setiap orang. Kesenangan yang biasa dilihat dari prespektif manusia zaman sekarang. Bias berupa harta yang banyak, mobil sudah tinggal pilih pengen makek yang mana.

    Sebenarnya apa sih kesenangan itu?

    Kesenangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal senang; kepuasan; kebahagiaan; kelegaan. Maksudnya apa? Saat diri kita merasa puas akan suatu hal otomatis dalam lubuk hati yang paling dalam ada secuil rasa senang atau pun ngga susah. Saat kita benar-benar menyelesaikan ujian yang diberi oleh-Nya.

    Kita di beri ujian sedemikian berat oleh sang maha Kuasa tak lain dan tak bukan karena ini sebagai wujud cinta-Nya.

    “Lho, kok bisa?

    Iya bisa lah, emang apa yang ngga bisa. -.- canda.

    Ini sebagai bukti kalau Dia rindu akan suara parau kita di keheningan malam. Perindu lantunan doa yang biasa dilantunkan sehabis shalat.  

    Coba refleks ke belakang sebentar saja,,

    Adakah kemarin saat di beri kecukupan semata akan terus ingat kepada sang Maha Pemurah?  Senantiasa terus istiqomah menjalankan seruan-seruan nabi kita. Melaksanakan sunahnya. Kebanyakan dari hamba-habaMu yang lemah ini akan meminta bila diberi ujian, cobaan. Lebih memperhatikan hak kita kepada Allah dari pada kewajiban sebagai seorang hamba. Meminta, terus meminta sedang dikala sampai pada titik ada yang membutuhkan ulur tangan kita. Seakan pura-pura tuli, menutup diri dari dunia luar.

    Itu kalau dilihat dari prespektif kita, bagaimana menyikapi dan akan dijadikan apa ujian yang Allah beri, oke.. Lanjut..

    Mungkin teman-teman terlahir ada dari keluarga yang broken home, atau mungkin  baru-baru ini salah satu dari mereka meninggal atau kita ngerasa kayak hidup aku ko ngga  seenak kayak lainnya ya?. 

    Pertama. Stop berfikir seperti itu. Kalau dilihat dari segi luarnya saja. Iya oke, banyak ‘kekurangan’. Tapi tidak ko. Coba tilik diri kita. Seberapa kuat diri kita dan seberapa teguh tetap menjalani yang terbaik bagi kehidupan, itu adalah nilai plus yang kita miliki dari pada mereka yang terus berpangku tangan kepada orang tua. Tidak sedikit dari mereka yang hanya berpangku tangan. Menyerahkan kehidupan pribadi pada orang tua.

    Buat apa susah-susah, toh aku masih punya orang tua kok. Jadi, tinggal minta doang. Beres.

    Bukan itu masalahnya. Bukan terletak dimana kekuasaaanmu sekarang berada. Sekarang. Disini, Saat dirimu masih beranjak mengejar masa depan. Percayalah fikiran seperti itu, adalah hal kosong yang tidak berguna sama sekali. Berikut beberapa tahun mendatang, semua yang kita miliki akan hilang. Tidak permanen dalam kepemilikan.

    "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya"

    Sebanyak apapun angin badai menerpa tubuh kita. Selagi tetap teguh pada keyakinan, ikhtiar dan do’a pada tuhan. Pecayalah, tangan Tuhan akan selalu melindungi.

    Because;

    “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).



    Selasa, 05 Januari 2021

    Kenapa wanita Menolak Pria, ketahui apa alasannya.

    Sekelumit chat yang kamu kirim akhirnya membeku di jejaring sosial mediaku. Sengaja aku biarkan itu terjadi, agar dirimu tahu bahwa aku belum siap untuk menerima ini. Ah, terdengar erotis yaaa. Baik akan aku sederhanakan.

    Kebanyakan lelaki memang begitu. Kami para kaum hawa, keseringan hati-hati melabuhkan hatinya pada sebagian kaummu, kaum adam. Dengan alasan yang mungkin oleh kebanyakan dari kalian tidak percaya atau malah menganggap alasan kami tidak bermutu atau bahkan dilabeli alasan yang tidak biasa dijadikan alasan.

    Oh, bukan begitu, argumen sebagian dari kaumku ketika menolak hati yang akan singgah mungkin beragam. Sebagian ada yang sudah melabuhkan hatinya pada dermaga orang lain, sehingga mereka sulit untuk menerima. Ada yang memilih untuk “menutup” diri. Menjauhkan dirinya dari hiruk pikuk kehidupan bersama laki-laki yang masih belum halal bersamanya atau mungkin ingin lebih fokus dulu pada pendidikannya. Iya, kami pun tahu.

    Cinta tidak bisa dipaksakan. Oleh siapapun, apapun, dengan cara apapun,dan dengan pertimbangan bagaimanapun. Sejatinya cinta itu murni oleh 2 orang yang akan menjalani kehidupan kedepannya. Mungkin, jika ada yang menolak sebagian dari kalian, kaum cowok. Percayalah, mereka pasti mempunyai pertimbangan masng-masing yang sulit di katakan pada pria.

    “Nikahnya bisa tahun depan kok -.-”.

    Ah, iya benar saja, pernikahan bisa dilakukan tahun depan, bulan depan atau pun besok. Namun yang pasti. Hati kami tidak bisa sebegitu gampangnya menerima kehadiran para lelaki. Apa lagi mereka yang bakal menjadi nahkoda rumah tangga. Aku lupa, bahwa hewanpun membutuhkan pasangan untuk terus melanjutkan generasi. Tumbuhan juga butuh perkawinan untuk menghasilkan putik yang baru.

    Apa lagi manusia? Manusia, makhluk berakal yang sengaja Tuhan ciptakan sebagai kholifah dari, dan sebelumnya dengan melewati jalur pernikahan yang sakral. Sebelum fase ini, masa-masa kesensitifan wanita akan diuji. Bagi yang sedang kuliah, tugas-tugas kampus menumpuk yang harus rela di bagi dengan jam tidur. Lalu besoknya, kegiatan membosankan demi melebarkan logika akan terus berlanjut. Hingga  mentari terbenam di gantikan bulan menggantung di atap bumi.

    Mm, lupa. Berbicara mengenai pasangan di kehidupan nanti. Kami, para wanita mempunyai prespektif sendiri. Kamipun tahu, bahwa jodoh ada di ‘tangan’ Tuhan.

    Siapa tak tahu itu?

                Saat kalian berkata

                “Kami, kaum lelaki berhak untuk memilih wanita”

               Maka jawaban yang pantas;

                "Kaum wanita, juga berhak atas penolakan'

    Jika kaum kalian sebut proses PDKT dengan wanita adalah usaha dan ikhtiar, maka kami akan menyebutnya waktu yang terbuang sia-sia. Because, Hidup kita adalah kita yang tentukan.

    Berdo'a adalah jalan terbaik meminta pada Tuhan.

    Dan, saat wanita yang kalian sukai berkata masih belum siap. Itulah, saat mereka mentafakkuri hidupnya agar lebih matang. Mempersiapkan kehidupan yang lebih mapan di masa-masa mendatang. Mereka akan teguh dengan mindset

                Pasal 1:

    Jikalau jodoh benar di tangan Tuhan. Bersama siapapun kami siap.

    Pasal 2:

    Jika laki-laki yang dekat dengan kita saat ini tidak di takdirkan untuk menemani hidup, maka konsekuensi kembali ke pasal 1. Kami akan selalu menyambut predestinasi Tuhan.

    Pertanyaannya, Apakah kalian para kaum lelaki juga memilik pikiran yang sama dengan kami?

    Kami butuh jawabanmu, Kami, akan siap menunggu dikolom komentar.



    Pengamalan Trilogi Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid

    Bagaimana aku menjalani hidup, prinsipku sederhana. amalkan trilogi. cukup. ini yang sering dijelaskan oleh guru agamaku di asrama. trilogi ...